Through planning, management strikes to have the right number and right kinds of people, at the right places, at the right time, doing things which result in both the organization and the individual receiving maximum long-run benefit. Vetter, Human resource planning is a process by which an organization should move from its current manpower position to its desired manpower position. From the analysis APO07 (Manage Human Resource) PT POS INDONESIA is at level 3.Īccording to E. On this basis, the authors conducted an audit process APO07 (Manage Human Resource) to assess the extent to which the process of human resource management (Manage Human Resource), which is running on the PT POS INDONESIA using COBIT 5 framework. During PT POS INDONESIA continue to develop in the human resource management (HRM), especially in the Division of Planning and Development of Information Technology, but it does not guarantee that the company has actually implementing the basic standard ranging from recruitment, training, career development until the end of the term of office of PT POS INDONESIA. Therefore, enforcement IT Governance processes APO07 (Manage Human Resource) based on COBIT 5 becomes a fundamental requirement. PT POS INDONESIA already applying information technology as one way to achieve the goals or the business process so that the investments made in proportion to the objectives to be achieved by PT POS INDONESIA. (PT POS INDONESIA is a State-Owned Enterprises (BUMN) engaged in courier, logistics and financial transactions. PRISE telah membantu New York City Departemen of Personnel mengurangi tingkat kesalahan, menghilangkan timbunan pekerjaan, dan memberikan jawaban yang lebih bermanfaat bagi pertanyaan para manajer. Mem- Backup file dan catatan kini dilakukan secara otomatis dan para karyawan dapat mengatasi masalahnya dengan waktu yang lebih banyak dan dapat memberikan bantuan di luar ketentuan yang ada. Sistem baru ini tidak hanya mengatasi masalah yang ada tetapi juga dapat memberikan keuntungan lain. Hasilnya, hampir mustahil untuk mencari file atau untuk menentukan di mana letak kegagalan dalam proses pencarian tersebut. Kota ini sering mengalami kondisi dimana terdapat timbunan pekerjaan yang belum selesai dikerjakan sampai 15 hari atau lebih di bawah sistem lama, dan itu hampir mustahil untuk mengetahui persis dimana letak catatan penting yang ada di dalam sistem itu.
#CONTOH KASUS AUDIT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA MANUAL#
Sebelum penginstalan PRISE pada akhir 1984, sebagian besar sistem personalia kota dibuat dalam sistem manual yang tradisional dengan memakai kartu dan folder.
Layanan tersebut meliputi audit dan pengawasan setiap kegiatan lembaga, seperti perekrutan, pemindahan, dan kegiatan promosi. Departemen ini bertanggung jawab dalam menyediakan berbagai layanan ke 60 lembaga kota dan ke lebih dari 200.000 karyawan. Sebuah sistem HRIS online yand disebut PRISE (Personnel Reporting and Information System for Employees).